MALUKU UTARA - Pemanfaatan sumber daya perguruan tinggi sebagai implementasi kebijakan Kemendikbudristek dalam rangka pengembangan dan kemajuan daerah, Pemerintah Daerah Kota Tidore Kepulauan bersama Universitas Khairun (Unkhair) Ternate, melakukan penandatangan kesepakatan bersama. Acara tersebut dilakukan di aula Nuku Kota Tidore Kepulauan (Tikep) Provinsi Maluku Utara (Malut), Rabu (12/1/2022).
Turut hadir, Wali Kota Tidore Kepulauan (Tikep), Staf Ahli Wali Kota Tikep, Asisten Setda Tikep, Kepala Perangkat Daerah, Pemerintah Kecamatan, Pemerintah Desa, Rektor Universitas Khairun (Unkhair) Ternate, Dekat Fakultas Hukum, Dekan Fakultas Ilmu Budaya, mewakili Fakultas Ilmu Kedokteran, mewakili Dekan Fakultas Teknik, Dekan Fakultas Ekonomi, Staf Rektorat Unkhair Ternate.
Rektor Unkhair Ternate Dr.M.Ridha Ajam, M.Hum., mengatakan, sebenarnya rencana kerja sama ini sudah lama kita sepakati waktunya, namun karena beberapa hal maka baru sekarang kita laksanakan.
Kebijakan Kemendikbudristek sekarang ini terkait dengan merdeka belajar kampus merdeka (MBKM), mengharuskan kami untuk melakukan kerja sama dengan semua stakeholder termasuk pemerintah, terutama pihak industri.
”Ini karena kebijakan merdeka belajar kampus merdeka (MBKM) ini, mengharuskan anak-anak mahasiswa kita itu sebelum keluar dari perguruan tinggi harus memiliki pengalaman lapangan, diantara delapan yang harus kita lakukan, untuk dinilai itu sebagai keberhasilan kerja ada dasar hukumnya yaitu harus ada kerja sama, itulah kenapa kami harus melakukan kerja sama, dengan merevisi beberapa poin yang selama ini kita laksanakan, ” ungkapnya.
Lanjutnya, tadi kami sudah serahkan data beasiswa, itu data beasiswa tahun ini sekiar 100 lebih untuk tahun ini, dan mereka itu sampai delapan semester kedepan tidak lagi dibayar oleh orang tua. Karena itu kami ambil dari 4 tahun ke belakang, mereka itu juga belum selesai, masih dalam penanganan beasiswa.
“Sudah tidak ada masalah dengan uang kuliah, karena sudah ditangani langsung ditambah uang makan mereka atau uang buku istilahnya. Ada fakta lain, cukup banyak anak-anak ini yang tidak selesai tepat waktu, karena itu mulai tahun ini saya sepakat dengan teman-teman, kita serahkan ini kepada pemerintah daerah supaya ikut mengawal, anak-anak mahasiswa yang sudah kita berikan beasiswa”, katanya.
“Mudah-mudahan melalui pemerintah kota melalui pemerintah kecamatan, pemerintah kelurahan, pemerintah desa, dapat mengawal sampai ke rumah dan mengingatkan kepada orang tua mereka bahwa anak mereka itu dibiayai dan diberikan beasiswa oleh negara, agar baik pemerintah maupun keluarga sama-sama mengawal, " harapannya.
Sementara Wali Kota Tidore Kepulauan Capt.H.Ali Ibrahim, M.H., menuturkan bahwa, kami bersyukur dengan adanya kerja sama ini, dari Unkhair cukup membantu kami pada bidang-bidang lain, bukan hanya sumber daya manusia saja, bidang lainnya juga banyak membantu.
“Saya betul-betul merasakan itu, mulai dari periode pertama sampai sekarang. Dan saya sudah perintahkan kepada SKPD terkait, diberikan kesempatan untuk kuliah S2 di Unkhair silahkan, apalagi tunjangan esselon II itu cukup besar per bulan, investasi sumber daya manusia itu memang membutuhkan biaya, butuh dana yang cukup besar. Kerja sama ini sebagai upaya peningkatan sumber daya manusia di Kota Tidore Kepulauan, ” tuturnya.
“Nanti untuk kepala desa dan lurah, setelah ini kami menindak lanjuti data yang diberikan oleh Unkahir ini, kami buatkan surat keputusan wali kota, untuk memantau, pengecekan dan mengontrol anak-anak mahasiswa yang menerima beasiswa, supaya terkelola dengan baik, ” tutupnya.